Siapa yang tidak mengenal sejarah kekejamannya
pada jaman dahulu.
Siapa lagi kalau bukan Adolf Hitler.
untuk kali ini aku mau buka kilas balik tentang runtuh nya kejayaan nazi jerman
dan meninggalnya adolf hitler.
Adolf Hitler merupakan pemimpin Jerman dari tahun 1933 hingga 1945 dan pendiri Partai Nazi (Nationalsozialistische Deutsche Arbeiterpartei, NSDAP). Di bawah kekuasaannya, Jerman menjadi negara totaliter yang berlandaskan ideologi nasionalisme ekstrem, rasisme, dan anti-Semitisme. Kekuasaan Hitler menyebabkan pecahnya Perang Dunia II dan tragedi Holocaust. Namun, kejayaan Nazi hanya bertahan selama lebih dari satu dekade sebelum mengalami kehancuran total pada tahun 1945. Artikel ini mengulas secara rinci proses runtuhnya Adolf Hitler dan akhir rezim Nazi Jerman.
Keadaan Militer Menjelang Runtuhnya Nazi
Pada pertengahan 1944, situasi militer Jerman memburuk drastis. Pasukan Sekutu Barat (Amerika Serikat, Inggris, dan negara sekutu lainnya) berhasil melakukan invasi besar-besaran ke Prancis melalui Operasi Overlord (D-Day) pada 6 Juni 1944. Sementara itu, Uni Soviet memukul mundur pasukan Jerman dari front timur dan mulai merebut wilayah Eropa Timur.
Kekalahan Jerman dalam Pertempuran Stalingrad (1942–1943) dan Pertempuran Kursk (1943) menjadi titik balik penting. Sejak saat itu, Jerman tidak lagi mampu melakukan ofensif besar dan hanya bertahan dari gempuran Sekutu. Pada awal tahun 1945, Tentara Merah Soviet mendekati Berlin dari timur, sementara Sekutu Barat mendekati dari barat. Jerman dikepung dari dua arah.
Kehidupan di Führerbunker.
Pada Januari 1945, Adolf Hitler menetap di Führerbunker, bunker bawah tanah yang dibangun di dekat Kanselir Reich di Berlin. Dalam bunker tersebut, Hitler dikelilingi oleh orang-orang terdekatnya, termasuk Eva Braun, Joseph Goebbels, dan para ajudan militernya. Di dalam bunker, Hitler tetap memegang kendali nominal atas perang, meskipun kenyataannya situasi di lapangan sudah tidak terkendali.Kesehatan fisik dan mental Hitler memburuk tajam. Banyak laporan menunjukkan bahwa ia mengalami tremor, gangguan emosi, dan paranoia yang ekstrem. Ia menolak untuk meninggalkan Berlin, meskipun para jenderalnya menyarankan evakuasi. Baginya, kehancuran Jerman adalah konsekuensi dari “kegagalan rakyat Jerman” dan ia bersumpah akan mati di Berlin.
April 1945.
Pada 16 April 1945, Tentara Merah memulai serangan besar ke Berlin dalam Operasi Berlin. Dalam waktu dua minggu, pasukan Soviet berhasil mengepung kota tersebut. Pertempuran di Berlin sangat sengit dan memakan banyak korban sipil dan militer. Hitler tetap berada di bunker dan mengeluarkan perintah-perintah militer yang tidak realistis.
Pada 22 April 1945, Hitler secara resmi mengakui bahwa perang telah hilang. Ia menyalahkan para jenderalnya atas kekalahan Jerman dan kehilangan kepercayaan pada semua orang kecuali segelintir orang terdekat. Pada 28 April 1945, ia mendengar bahwa Heinrich Himmler, salah satu tokoh utama Nazi, mencoba melakukan negosiasi damai dengan Sekutu. Hitler merasa dikhianati.Pada malam yang sama, Hitler menikahi Eva Braun dalam sebuah upacara sederhana di bunker. Ia juga menuliskan surat wasiat politiknya, yang menunjuk Laksamana Karl Dönitz sebagai penggantinya. Dalam wasiat itu, Hitler tetap bersikukuh membenarkan kebijakan anti-Semit dan menyalahkan Yahudi atas kehancuran dunia.
Detik Detik Kematian.
Pada 30 April 1945, sekitar pukul 15.30, Hitler dan Eva Braun bunuh diri di dalam bunker. Hitler menembak dirinya di kepala, sementara Eva menelan racun sianida. Sesuai perintah Hitler, jenazah mereka dibakar oleh ajudan di taman Kanselir Reich.
Pada 2 Mei 1945, pasukan Soviet berhasil sepenuhnya merebut Berlin. Joseph Goebbels, Menteri Propaganda Nazi, juga bunuh diri bersama keluarganya pada malam yang sama. Karl Dönitz, sebagai pengganti Hitler, memimpin pemerintahan sementara di Flensburg. Ia segera memulai negosiasi kapitulasi.
Pada 7 Mei 1945, Jerman menandatangani penyerahan tanpa syarat kepada Sekutu di Reims, Prancis, dan kembali pada 8 Mei di Berlin untuk meresmikan penyerahan kepada Uni Soviet. Tanggal 8 Mei 1945
Runtuhnya Hitler

Runtuhnya Adolf Hitler dan Nazi Jerman membawa akhir bagi Perang Dunia II di Eropa. Jerman mengalami kehancuran total, jutaan orang tewas, dan kota-kota hancur lebur. Rezim Nazi bertanggung jawab atas genosida terhadap Yahudi, Roma, kaum homoseksual, penyandang disabilitas, dan kelompok lainnya dalam Holocaust. Setelah perang, para pemimpin Nazi diadili dalam Pengadilan Nuremberg, dan dunia internasional berusaha membangun sistem global yang mencegah kejahatan serupa di masa depan, termasuk pembentukan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Runtuhnya Hitler menjadi simbol kejatuhan ideologi ekstrem yang mengabaikan nilai kemanusiaan. Peristiwa ini menjadi pelajaran penting dalam sejarah bahwa kekuasaan absolut dan ideologi kebencian dapat membawa kehancuran besar bagi dunia.
baca juga : Pembelajaran Sejak Dini
baca juga : Keindahan Pohon Bonsai
baca juga : Bangkai Mobil Bus Menjadi Restoran Unik