MESIR (1798–1799)
Antara Ambisi Kekaisaran dan Kebangkitan Orientalisme Modern

. KONTEKS STRATEGIS: MOTIF POLITIK DAN GEOPOLITIK
1. Motif Geopolitik dan Anti-Britania
- Tujuan utama Napoleon adalah memutus jalur perdagangan Inggris ke India, pusat ekonomi Kerajaan Inggris.
- Menguasai Mesir dan jalur Laut Merah akan memungkinkan Prancis menguasai rute ke Asia dan mengancam dominasi Inggris di Samudra Hindia.
2. Alasan Domestik dan Politik Pribadi
- Direktori (pemerintahan Prancis saat itu) melihat Napoleon terlalu populer dan berpotensi mengancam stabilitas politik.
- Mengirim Napoleon ke Timur adalah cara mengalihkan ambisinya dari politik dalam negeri.
- Napoleon sendiri mengidolakan Alexander Agung dan berkeinginan menciptakan kerajaan di Timur, sekaligus menciptakan narasi kejayaan global.
. PERSIAPAN DAN KOMPONEN EKSPEDISI
1. Militer dan Armada
- Napoleon memimpin Armée d’Orient, terdiri dari:
- ~40.000 tentara (infanteri, kavaleri, artileri).
- Armada: ~167 kapal, termasuk kapal perang dan transportasi.
- Angkatan Laut dikomandoi oleh Laksamana François Brueys.
2. Misi Ilmiah: Pencapaian Unik
- Napoleon membawa 167 ilmuwan, termasuk:
- Insinyur, kartografer, biolog, orientalis, arsitek, dan seniman.
- Didirikan Institut d’Égypte di Kairo.
- Proyek ini menjadi cikal bakal Egyptologi modern.
. KAMPANYE MILITER: PERANG DAN POLITIK DI MESIR
1. Penaklukan Alexandria (1 Juli 1798)
- Armada tiba di Alexandria, mendarat tanpa perlawanan besar.
- Napoleon merebut kota dan segera melancarkan invasi ke pedalaman Mesir.
2. Pertempuran Piramida (21 Juli 1798)
- Lokasi: Dekat Giza, berhadapan dengan pasukan Mamluk pimpinan Murat Bey dan Ibrahim Bey.
- Taktik Napoleon: Formasi kotak infanteri vs. kavaleri berat Mamluk.
- Kemenangan total:
- Mamluk: ribuan tewas.
- Prancis: ~300 korban.
- Napoleon memasuki Kairo dengan reputasi luar biasa.
3. Rezim Administrasi di Mesir
- Napoleon mencoba legitimasi politik lokal:
- Menyatakan dirinya “teman umat Islam” dan pendukung syariat.
- Mendirikan Dewan Muslim Prancis-Mesir (Diwan).
- Namun, ketegangan budaya dan agama tetap tinggi:
- Masyarakat Mesir melihat Prancis sebagai kafir kolonial.
- Pajak tinggi dan kekerasan menambah resistensi.
. BENCANA LAUT DAN ISOLASI STRATEGIS
Pertempuran Aboukir / Sungai Nil (1–2 Agustus 1798)
- Armada Inggris dipimpin oleh Laksamana Horatio Nelson.
- Nelson menyerang armada Prancis di Teluk Aboukir, menghancurkan 11 dari 13 kapal.
- Dampak:
- Prancis terisolasi total dari daratan Eropa.
- Napoleon kehilangan komunikasi dan pasokan.
- Moral pasukan menurun, dan ancaman dari Ottoman-Inggris meningkat.
. PENENTANGAN LOKAL DAN KEKERASAN
1. Pemberontakan Kairo (Oktober 1798)
- Rakyat Kairo bangkit melawan penjajahan.
- Masjid Al-Azhar menjadi pusat perlawanan.
- Napoleon menumpas pemberontakan dengan brutal:
- Artileri ditembakkan ke masjid dan rumah.
- Ratusan warga sipil dieksekusi.
2. Masalah Penyakit dan Logistik
- Pasukan Prancis menghadapi:
- Wabah penyakit (terutama pes dan disenteri).
- Kekurangan makanan dan air bersih.
- Cuaca ekstrem dan gurun.
. KAMPANYE SURIAH DAN KEGAGALAN
1. Invasi ke Suriah (Februari–Mei 1799)
- Napoleon menyerbu Palestina dan Suriah:
- Menguasai Gaza, Jaffa, dan Haifa.
- Di Jaffa, Napoleon memerintahkan eksekusi ~2.000 tawanan Ottoman.
- Tindakan ini menodai reputasi global Napoleon.
2. Pengepungan Acre (Maret–Mei 1799)
- Dihadang oleh pasukan Ottoman dan Inggris (Sir Sidney Smith).
- Gagal menembus benteng kuat Acre (Akko).
- Pasukan Prancis menderita kerugian besar dan epidemi.
- Napoleon mundur ke Mesir — reputasi mulai hancur.
. PENARIKAN DIRI DAN KUDETA DI PRANCIS
Situasi di Prancis Memburuk
- Direktori semakin lemah, perang Eropa berlanjut.
- Napoleon melihat peluang kekuasaan dan meninggalkan Mesir secara rahasia (Agustus 1799).
- Menunjuk Jenderal Kléber sebagai komandan pasukan di Mesir.
Kembali ke Prancis (Oktober 1799)
- Napoleon melakukan kudeta 18 Brumaire (9 November 1799).
- Mengubah Prancis menjadi Konsulat, dengan dirinya sebagai Konsul Pertama, pemimpin de facto.
. DAMPAK EKSPEDISI MESIR
1. Kegagalan Strategis
- Prancis gagal permanen menguasai Mesir.
- Pasukan Prancis akhirnya menyerah pada Inggris (1801).
- Inggris memperkuat dominasi di Timur Tengah dan Laut Merah.
2. Keberhasilan Ilmiah dan Budaya
- Penemuan Batu Rosetta (1799): kunci menerjemahkan hieroglif.
- Lahirnya Egyptologi modern.
- Publikasi “Description de l’Égypte” — karya monumental dokumentasi Mesir kuno, flora, fauna, arsitektur.
3. Warisan Politik dan Simbolisme
- Napoleon dianggap pahlawan yang membawa peradaban ke Timur, oleh sebagian Eropa.
- Namun juga dicap sebagai imperialis brutal di dunia Muslim.
- Meningkatkan citra Napoleon sebagai penguasa global, bukan hanya jenderal Prancis.
BACA JUGA : limbah sampah non organik menjadi rupiah
BACA JUGA : gaya hidup orang terkaya di monaco
BACA JUGA : bahayanya daun dan buah SINGKONG
KESIMPULAN:
Ekspedisi Mesir Napoleon adalah petualangan penuh ambisi imperial, yang secara militer gagal, namun sukses menciptakan warisan ilmiah dan budaya abadi. Ini adalah gambaran Napoleon sebagai penakluk, administrator, dan ikon romantik kekaisaran modern. Ia kembali ke Prancis membawa legenda kepahlawanan, meskipun meninggalkan kekacauan dan penderitaan di Timur.